Hal-hal lain yang perlu dikaji meliputi
permasalahannya pada :
1. Mulut dan gigi
Gigi menjadi ompong yang dapat
menyebabkan timbulnya berbagai penyakit periodontal, sehingga gusi menjadi
atrofi secara prograsif; mulut kring sehingg air liur mudah mengental.
2. Kulit
Masalah yang sering muncul
adalahgatal-gatalm kulit kering danmudah terluka.
3. Ekstremitas atas dan bawah
Kulit kaki dan tangan kering,
terjadi penebalan pada daerah yang tertekan, beberapa bagian kulit bahkan
menipis, kulit terkelupas, pecah-pecah dan mudah tergores. Selain itu juga
berbagai kelainan pada kuku seperti lapisan tanduk yang semakin mengeras,
hipertropi kuku atau kuku yang merusak jaringan lunak dibawahnya.
4. Mobilitas
Masalah mobilitas pada usia
lanjut biasanya akibat faktor sekunder, misalnya keterbatasan pergerakan klien
yang terjadi akibat beratnya penyakit atau kompleksitas dari gangguan fungsi tubuhnya.
Untuk itu perlu dikaji kemampuan lama dan jenis aktivitas yang dapat dilakukan
serta waktu yang digunakan untuk bristirahat setelah menjalani aktivitas
tertentu.
5. Eliminasi
Konstipasi, inkontinensia urin
dan atau fekal, diare merupakan keluhan utama klien usia lanjut yang paling
menonjol. Maka hal yang perlu dikaji adalah : frekuensi dan pola defekasi,
penggunaan laxative atau nema, pola diet, masukan dan keluaran cairan,
aktivitas klien, integritas kulit sekitar anus serta mengidentifikasi faktor penyebab
munculnya masalah eliminasi.
6. Penglihatan
Ketidakmampuan melihat secara
jelas merupakan masalah yang selalu muncul bahkan klien dapat mengalami
kehilangan fungsi penglihatan, glaukoma dan katarak. Hal yang perlu dikaji
adalah jenis alat bantu pnglihatan yang digunakan serta pemeriksaan fisik pada
mata sesuai dengan masalah yang muncul.
7. Pendengaran
Penurunan atau menghilangnya
fungsi mendengar juga kerap muncul seiring dengan bertambahnya usia. Sehingga
perlu diketahui adakan alat bantu pendngaran yang digunakan klien.
8. Jantung dan Pembuluh darah
Peningkatan TD (hipertensi),
hipotensi orthostatis, penyakit jantung koroner atau bahkan gagal jantung
merupakan penyakit yang lazim terjadi pada klien usia lanjut. Perubahan
hemodinamik, pola diet, nyeri dada, kembung, bingung, sesak nafas, palpitasi,
vertigo bahkan sinkop merupakan data-data yang perlu dikumpulkan oleh perawat.
Penyakit kardiovaskuler yang
menjadi pembunuh pertama di negara-negara
industri maju makin naik prevalensinya di negara-negara sedang
berkembang sejalan dengan kemajuan dan kemakmuaran yang dinikmatinya, termasuk
di Indonesia.sebab terutama ksakitan dan kematian pada para lansia ini adalah
penyakit jantung koroner, penyakit jantung hipertensif, penyakit jantung
pulmulmonik,kardiomiopati dsb. Dengan komplikasi-kompliksi berupa gagal jantung
kongestif, aritmia kordis, perkapuran katup jantung dsb.
Perubahan anatomik, fisiologik
pada orang lansia, serta macam-macam penyakt jantung yang telah disebut di
atas, secara terinci dengan faktor resiko-resikonya yang beraneka ragam,
merokok, hipertensi, dislipidemi, DM.
Tujuan utama pengobatan ialah
menghindari disabilitas dan mortalitas prematur, mempertahankan fungsi dan
perbaikan kulaitas hidup. Pengetahuan mengenai pengaruh usia dan farmakokinesi
dan farmakodinamik dan interaksi obat-obat yang banyak harus dikuasai betul.
9. Pernafasan
Pnemonia dan obstruksi paru
menahun juga merupakan masalah kesehatan pada sistem respirasi yang menonjol
bagi usia lanjut. Untuk itu perlu diketahui adanya batuk, kesulitan
mengeluarkan dahak, mudah lelah, lemah, BB menurun, tidak nafsu makan dll.
Usia lanjut bukanlah penyakit,
tetapi merupakan tahap lanjut dari suatu kehidupan yang ditandai dengan
menurunnya kemampuan tubuh untuk beradaptasi terhadpa stress atau pengaruh
lingkungan. Proses menua melandasi berbagai kondisi yang terjadi pada usia
lanjut (Kumar etal, 1992)
4 kriteria suatu kemunduran
fungsi tubuh yang harus dipenuhi (Wijayakusumah, 1992) :
a. Kemunduran fungsi dan kemampuan tubuh
harus bersifat universal, artinya umumnya terjadi pada setiap orang
b. Proses menua disebabkan oleh faktor
instrinsik, yang berarti perubahan fungsi sel dan jaringan disebabkan oleh
penyimpangan yang terjadi dalam sel dan bukan oleh faktor lain.
c. Proses menua terjadi secara prorasif, berkelanjutan,
berangsur lambat dan tidak dapat berbaik lagi.
d. Proses menua bersifat proses kemundurn /
kerusakan (injury).
Penyakit paru yang sering
ditemukan pada usia lanjut adalah : infeksi saluran nafas bagian bawah
(khususnya pnemonia), tuberkulosis paru, PPOM dan karsinoma paru pada usia
lanjut.
10. Endokrin
Diabetes melitus dn penyakit
tiroid kerap merupakan masalah kesehatan yang banyak ditemui pada usia lanjut.
Tanda dan gejala terhadap kehilangan atau meningkatnya BB, hilangnya atau
meningkatnya nafsu makan, sesak nafas, palpitasi, tremor, kelemahan atau adanya
intoleransi terhadap perubahan cuaca dingin atau panas.
Proses menua sering
dihubungkan dengan penurunan berbagai faal tubuh, antara lain : faal endokrin.
Namun tidak semua benar, banyak keadaan yang harus diperhatikan dalam menilai
kelainan endokrin usia lanjut, misalnya cara pendekatan, interpretasi hasil
alboratorium, interpretasi gejala klinis maupun pemberian obat.
Beberapa kelainan yang sering
terjadi dibahas disini, yaitu DM, kelaian tiroid : hipertiroid, hipotiroid,
kanker tiroid, hormon sek pada pria maupun wanita serta pengobatan
hiperkolesterolemia pada usia lanjut.
11. Nyeri
Nyeri merupakan pengalaman
subjektif bagi setiap individu. Nyeri pada usia lanjut dirasakan 2x lebih berat
dibandingkan usia muda (Luckman, 1997).
Data yang perlu dikumpulkan
adalah skala nyeri, pernyataan rasa nyeri, menangis, mengerang kesakitan,
agitasi, lemah, dan tampak tertekan disamping adanya prubahan TTV.
12. Depresi
Perasaan tidak berdaya muncul
akibat hilangnya berbagai fungsi organ tubuh oleh karena bertambahnya usia.
Sulit berkosentrasi, merasa sedih dan pesimis, kesulitan atau terlalu banyak
tidur, kelebihan atau kehilangan BB, hilangnya minat melakukan aktivitas,
berfikir untuk mati atau bunuh diri dan menurunnya motivasi serta energi
merupakan tanda-tanda bagi klien yang mengalami depresi.
13. Demensia
Demensia ditandai dengan
adanya gangguan berbahasa, kehilangan daya ingat terutama ingatan jangka
pendek, gangguan dalam memberikan alasan yang abstrak, sangat tergantung dengan
bantuan orang lain dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari serta tidak mampu untuk
berkomuniksi dengan jelas secara lengkap dan ekspresif.
14. Kelainan hematologi usia lanjut
Anemia kekurangan zat besi
pada golongan usia lanjut selalu disebabkan karena kehilangan darah. Oleh
karena itu, dalam pengelolaan harus dicari penyebab perdarahan terutama dari
sistem gastro intestinal. Anemia pernisiosa, defisiensi vitamin B12
dan asam folat merupakan penyebab anemia megaloblastik pada usia lanjut.
Penyebab kekurangan B12
pada usia lanjut adalah gastrektomi, kelainan ileum (Crohn, tuberkulosis,
limfoma, fistel); sedangkan penyebab kekurang asam folat pada usia lanjut
adalah diet khusus, reseksi djedjenum, anemia hemolitik kronik, keganasan,
penyakit inflamasi kronik dialisis, penggunaan obat yang merupakan antagonis
penggunaan asam folat. Gejala klinik anemia defisiensi Vit. B12
merupakan kombinsi antara anemia megaloblastik dan gangguan neuropati. Leukimia
Mielositik (LMA) sering terjadi pada golongan usia lanjut. Prognosis LMA pada
usia lanjut lebih jelek karena adanya 2 fakto, yaitu :
a. Penurunan toleransi terhadap kemoterapi,
yang mengakibatkan tingginya awal akibat infeksi.
b. Akibat tingginya angka kejadian leukimia
sekunder, yang merupakan transpormasi dari sindroma mielodisplasia. Leukimia
sekonder ini resisten terhadap kmeoterapi.
Sindroma meilodisplasia
merupakan preleukimia. Terutama mengenai golongan usia lanjut, dengan median
umur untuk laki-laki 74,1 thun, wanita 78,2 tahun. Penyakit ini digolongkan menjadi
5 subtipe, yakni :
a. Anemia refrakter
b. Anemia refrakter dengan cincin sideroblast
c. Anemia refrakter dengan hitung sel blas
yang meningkat
d. Anemia refrakter dengan hitung sel blas
yang meningkat dalam transpormasi.
e. Leukimia mielomonositik kronik.
Mielo multiple merupakan
keganasan sel plasma yang terjadi di sumsum tulang, tetapi juga di luar sumsum
tulang. Kelainan patologi dapat sebagai akibat sel plasma ganas sendiri seperti
: destruksi tulang, hiperkalsemia, anemia, leukopenia dan trombo-sitopenia, atau
sebagai akibat protein abnormal yang diproduksi oleh sel plasma ganas terebut
seperti sindroma hipervikositas dan ganggua fungsi ginjal.
15. Persyarafan
Stroke merupakan gangguan yang
terutama menyerang usia lanjut. Patologi dasar dari stroke adalah suatu kelainan
sebagai akibat berbagai faktor resiko yang kemudian mengarah pada terjadinya 2
jenis kelainan utama stroke, yaitu penyumbatan baik oleh suatu trombus atau
emboli yang menyebabkan terjadinya stroke iskemik, dan pecahnya suatu anerisma
atau penipisan dinding arteri (atau cabangnya) yang mengakibatkan terjadinya
suatu stroke homragik. Morbiditas dan mortalitas akibat stroke disebabkan oleh
kelainan di otak dan kelainan iskemik baik sebagai faktor resiko maupun sebagai
komplikasi dari stroke.
16. Gastrointestinal
Proses menua membaw banyak
perubahan pada usia lanjut. Pada sistem gastrointestinal, mulai dari
gigi-geligi sampai ke kolon / rektum. Oleh karena gangguan pada sistem
gastrointestinal sering kali menyebabkan gangguan nutrisi yang kemudian secara
berantai menyebabkan penurunan daya tahan tubuh.
17. Sebab-sebab Gangguan
Reumatik/Muskuloskeletal pada usia lanjut
Reumatik merupakan sindroma.
Pada usia lanjut, sebab-sebab gangguan rematik / muskuloskeletal dapat dikelompokkans ebagai berikut :
a. Mekanik :
- Penyakit sendi degeneratif
(osteoartritis)
-
Stenosis
spinal
b. Metabolik :
osteoporosis, myxedema, penyakit paget.
c. Berkaitan dengan penyakit keganasan :
-
Atropati
karsinomatosa ate neuromipati
-
Dermatomiositis,
osteoartropati, hipertropika.
d. Pengaruh obat :
-
Diuretika
– gout
-
Lupus
eritromatosis
-
Osteopeni,
miopati karena kortikosteroid
e. Radang :
-
Polymyalgia
rheumatica
-
Temporal
(giant cell) artritis
-
Gout.
Makasih..
BalasHapusSangat bermanfaat..